JAKARTA - Aparat Polda Metro Jaya mengungkap komplotan pembobol ATM nasabah sejumlah bank di Indonesia dengan menggunakan metode pencurian data atau disebut skimming. Pelaku jaringan Internasional itu memasang skimmer dan spycam pada lubang mesin ATM untuk merekam data-data calon korban.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan meminta kepolisian di seluruh Indonesia untuk terus meningkatkan profesionalitasnya, khususnya dalam hal berteknologi. Hal ini perlu dilakukan untuk membantu tugasnya seperti dalam mengungkap pembobolan ATM dengan cara mengambil data nasabah.
"Kejahatan biasanya selalu maju selangkah. Sejalan dengan itu Polri juga harus terus berupaya mengungkapnya. Ini namanya profesionalisme polri terus diuji sesuai perkembangan jaman," ujar Edi saat dihubungi Okezone, Minggu (18/3/2018).
(Baca: Marak Kasus {Skimming}, Teknologi Polri Diminta Lebih Canggih dari Pelaku Kejahatan)
Mantan Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) itu berharap personel kepolisian harus selangkah lebih maju ketimbang para pelaku kejahatan yang menggunakan kecanggihan teknologi dalam menjalankan aksinya.
"Dan ini tentu membuat masyarakat nyaman kalau Polri selalu bersama melindungi rakyat setiap kali ada kejahatan," jelas Edi.
(Baca juga: Polisi Kerjasama dengan BI dan Interpol Bongkar Kasus Skimming ATM BRI)
Seperti diketahui, polisi telah meringkus sebanyak 5 orang pelaku skimming, 3 di antaranya warga negara Romania berinisial IRT (27), LN (27) dan ASC (34), kemudian warga negara Hungaria FH (26). Mereka ternyata juga mengajak MK (29) seorang wanita warga negara Indonesia (WNI).
Dari hasil penelusuran sementara, total bank yang sudah dibobol itu ada 64 bank di seluruh dunia. Dari penangkapan ini polisi juga mengamankan uang tunai sebesar Rp70 juta dan alat-alat skimming.
(ulu)
Baca Kelanjutan Marak Kasus Skimming, Teknologi Polri Diminta Lebih Canggih dari Pelaku Kejahatan - Okezone : http://ift.tt/2IyAY6v
Comments
Post a Comment