JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan meluncurkan program Making Indonesia 4.0 yang merupakan peta jalan (roadmap) pada April 2018. Melalui roadmap tersebut nantinya akan memberikan arahan yang jelas mengenai strategi untuk mengahadapi industri 4.0.
Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan, untuk menuju industri 4.0 sektor industri nasional perlu banyak pembenahan terutama dalam aspek teknologi. Pasalnya, penguasaan teknologi bisa menjadi kunci utama untuk menentukan daya saing Indonesia di era industri 4.0.
Sebagai contohnya adalah bagaimana seluruh negara dunia mulai menguasai teknologi-teknologi seperti Internet of Things, Big Data, Cloud Computing Artificial Intelegensi, Mobility, Virtual dan Augmantes Reality. Semuanya harus bisa disesuaikan untuk kemajuan era industri 4.0.
"Setiap negara saling berebut untuk meningkatkan giatkan daya saingnya di kancah industri global. Dalam kaitannya dengan industri 4.0 dimana sangat terkait dengan penyediaan infrastruktur dan teknologi informasi dan komunikasi. Maka akan jadi pertanyaan dan tantangan besar yang harus mampu kita jawab bersama," ujarnya dalam acara Breakfast Meeting di Kantor Kementerian Perinduatrian, Jakarta, Selasa (20/3/2018).
Baca Juga: Menperin Pastikan Revolusi Industri 4.0 Tidak Gerus Tenaga Kerja
Lebih lanjut Airlangga menyatakan, dalam rangka menghadapi industri 4.0 , Indonesia juga perlu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)nya. Karena menurutnya, jika tidak ditingkatkan, maka industri Indonesia akan semakin tertinggal dari negara-negara lainya.
Namun untuk kualitas SDM, Airlangga meyakini jika Indonesia akan bisa menyesuaikan dengan revolusi industri 4.0. Pasalnya, dirinya menyebut jika Indonesia memiliki banyak universitas maupun politeknik yang menjadi sumber daya manusia berbahan potensial dibandingkan negara-negara lainya.
"Jika tidak melakukan peningkatan kemampuan dan daya saing di sektor (industri) prioritas, kita bukan saja tidak akan mampu mencapai aspirasi, namun akan digilas oleh negara negara lain yang lebih siap di pasar global maupun domestik," jelasnya.
Baca Juga: Ada Roadmap Revolusi Industri 4.0, Menperin: RI Masuk 10 Besar Ekonomi Dunia
Oleh karenanya lanjut Airlangga, dirinya meminta dukungan semua pihak dalam mengimplementasikan revolusi industri 4.0 ini. Karena menurutnya tanpa dukungan semua pihak revolusi ini tidak akan jalan dengan baik.
"Marilah kita melihat hal apa yang yang dibutuhkan dan dapat di fasilitasi oleh pemerintah selaku pembuat kebijakan sektor prioritas industri 4.0 kita dapat mengadopsi industri 4?0 secara optimal termasuk juga menarik ide-ide cemerlang untuk dapat mengatasi dampaknya," ucapnya.
Airlangga menambahkan, ada lima sektor industri yang akan menjadi fokus dalam menghadapi industri ke empat atau yang biasa disebut 4.0. Kelima industri tersebut yakni, makanan dan minuman (Food And Beverages/F&B), automotif, elektronik, kimia dan tekstil.
"Tentu sektor-sektor yang akan menjadi tulang punggung untuk mencapai aspirasi yang besar tersebut adalah sektor-sekotri yang daya ungkitnya terhadap capaian aspirasi cukup besar,"jelasnya.
(dni)
Baca Kelanjutan Revolusi Industri 4.0, Menperin Beberkan Masalah Teknologi dan SDM - Okezone : http://ift.tt/2ppqLBE
Comments
Post a Comment